
Jakarta – Updatejakarta – PT Pertamina Patra Niaga memastikan kelancaran distribusi energi, baik BBM maupun LPG, di wilayah Maluku selama puncak arus balik Lebaran 2025.
Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi, dalam keterangannya pada Minggu (6/4) di Jakarta, mengatakan bahwa pihaknya terus memperkuat pemantauan dan distribusi energi di Maluku untuk memastikan kelancaran perjalanan masyarakat yang kembali ke tempat asal setelah liburan Lebaran.
Maluku yang memiliki kondisi geografis berupa pulau-pulau, ditambah dengan tantangan cuaca yang dapat mempengaruhi distribusi energi, menjadi fokus utama bagi Pertamina. Untuk itu, perusahaan telah mengambil langkah antisipatif dengan memperkuat stok dan jaringan distribusi energi, khususnya di daerah wisata yang mengalami peningkatan konsumsi selama libur Lebaran.
“Maluku sangat bergantung pada cuaca untuk kelancaran distribusi energi. Kami pastikan stok energi tetap terjaga, dan langkah-langkah antisipatif telah dilakukan untuk mengatasi hambatan yang mungkin timbul akibat cuaca buruk atau bencana alam,” jelas Eduward.
Pada Sabtu (5/4/2025), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, bersama Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati, serta Eduward Adolof Kawi, meninjau langsung SPBU dan integrated terminal di Wayame, Ambon. Terminal ini menjadi titik distribusi utama energi di kawasan tersebut.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kelancaran distribusi energi, Pertamina Patra Niaga telah menerapkan berbagai langkah strategis, termasuk pengembangan infrastruktur distribusi di wilayah Papua dan Maluku. Eduward menekankan pentingnya menjaga keandalan suplai energi, terutama di wilayah yang memiliki luas geografis yang sangat besar seperti Papua dan Maluku.
“Kami menyadari bahwa Regional Papua dan Maluku memiliki wilayah yang sangat luas, sehingga keandalan suplai energi harus selalu dijaga,” tambahnya.
Integrated Terminal Wayame menjadi salah satu terminal utama yang terus berperan penting di kawasan ini. Untuk memperluas jaringan distribusi, Pertamina Patra Niaga juga tengah mengembangkan terminal tambahan, seperti yang ada di Biak, Papua, agar distribusi energi dapat lebih merata.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri ESDM memantau langsung ketersediaan stok serta kualitas produk BBM seperti Pertamax dan Pertalite di SPBU Wayame. Beliau juga berinteraksi langsung dengan operator SPBU untuk memastikan pelayanan yang optimal selama periode arus balik Lebaran.
“Secara keseluruhan, tidak ada kendala dalam distribusi BBM selama arus mudik. Hari ini, kami mengecek arus balik di Maluku. Alhamdulillah, kualitas BBM sudah tertib, baik untuk RON 90 maupun RON 92. Saya sudah memeriksa semuanya,” ujar Menteri ESDM.
Selain itu, Menteri ESDM juga menyebutkan adanya rencana penambahan kuota minyak tanah sebanyak 3.000 kiloliter untuk Maluku pada triwulan II 2025. Pemerintah juga sedang menyiapkan rencana pembangunan beberapa SPBU nelayan untuk mendukung ketahanan energi di wilayah pesisir kawasan tersebut.