
Denpasar (ANTARA) – Gubernur Bali Wayan Koster memberikan penjelasan mengenai ketidakhadirannya di retret kepala daerah bersama delapan bupati/wali kota se-Bali di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Koster mengungkapkan, alasan utama adalah situasi internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang prihatin atas penahanan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto oleh KPK.
“Ya, instruksi keluar karena kami prihatin. Situasi di internal partai kurang mengenakkan,” kata Koster di Denpasar, Kamis (27/2). Ia menjelaskan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menginstruksikan kepala daerah menunda keikutsertaan dalam retret hingga ada arahan lanjutan.
Solidaritas terhadap Situasi Internal Partai
Koster menegaskan, meskipun tidak mengikuti retret, mereka tetap menunjukkan empati terhadap kondisi ini. “Bukan kami melawan, kami sangat didorong untuk ikut. Cuma situasi saat itu kurang kondusif,” ujarnya.
Ia menilai retret tersebut penting untuk membangun kebersamaan dan kolaborasi. Oleh karena itu, Koster akan mengikuti gelombang kedua retret setelah sengketa di Mahkamah Konstitusi selesai.
Hubungan dengan Pemerintah Pusat Tetap Baik
Meski tidak mengikuti gelombang pertama, Koster memastikan hubungan antara Pemprov Bali dan Pemerintah Pusat tetap baik. “Tidak ada masalah, kami ikut gelombang kedua,” ujarnya. Kepala daerah lainnya yang juga belum ikut gelombang pertama, seperti Bupati Badung dan Gianyar, akan bergabung pada gelombang kedua.
Menunggu Proses di Mahkamah Konstitusi
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, mengungkapkan sepuluh kepala daerah PDIP tidak mengikuti retret dari 21 hingga 28 Februari 2025. Sembilan di antaranya berasal dari Bali. Mereka menunggu proses penyelesaian di Mahkamah Konstitusi sebelum ikut gelombang kedua.
Gubernur Koster Kembali Bekerja di Bali
Koster kembali menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Bali. “Saya baru tiba di Bali malam tadi dan langsung mengerjakan tugas dari rumah,” kata Koster. Meski tidak bergabung dalam retret, ia tetap berkomitmen menjalankan tugas sebagai kepala daerah.
Latar Belakang Pendidikan dan Karier Wayan Koster
Wayan Koster lahir di Singaraja pada 20 Oktober 1962. Ia menempuh pendidikan dasar di SD 1 Desa Sembiran pada tahun 1975, SMP Bhaktiyasa, dan SMAN Singaraja. Pada tahun 1987, Koster meraih gelar Sarjana (S1) dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia juga melanjutkan pendidikan Magister (S2) dan meraih gelar Doktor (S3).
Koster memulai karier politiknya sebagai anggota DPR RI dari 2004 hingga 2019. Pada 2018, ia terpilih sebagai Gubernur Bali. Saat ini, Koster tengah mempersiapkan pencalonannya kembali dalam Pilkada 2024 bersama I Nyoman Giri Prasta.