
Jakarta, Updatejakarta – Kegaduhan yang disebabkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pengusaha, khususnya miliarder papan atas dunia. Kebijakan tarif dagang yang diumumkan Trump langsung memberikan dampak besar pada kekayaan mereka.
Pada hari Rabu, Trump mengumumkan bahwa AS akan mengenakan tarif tetap sebesar 10% pada setiap negara di dunia, dengan tarif lebih tinggi bagi banyak mitra dagang terbesar AS, termasuk China, India, Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan Uni Eropa. Pengumuman ini langsung mengguncang pasar global.
Pada hari Kamis (3/4/2025), pasar saham di seluruh dunia langsung terpuruk, dengan indeks S&P 500 anjlok 5% dan Nasdaq Composite yang berfokus pada teknologi turun 6%. Pasar saham di Jepang, Hong Kong, dan Eropa juga mengalami kerugian signifikan.
Akibat penurunan ini, total kekayaan 3.000 miliarder dunia berkurang sekitar US$270 miliar. Mereka yang paling merasakan dampaknya adalah orang-orang terkaya di dunia, terutama mereka yang memiliki kedekatan dengan Trump.
Mark Zuckerberg Paling Terpukul
Di antara miliarder yang paling terdampak adalah pendiri Meta, Mark Zuckerberg. Kekayaan Zuckerberg turun US$17,9 miliar setelah saham Meta (induk Facebook) anjlok 9%. Zuckerberg, yang sebelumnya duduk di dekat Jeff Bezos dan Elon Musk pada pelantikan Trump di bulan Januari, juga telah bertemu dengan presiden di Gedung Putih beberapa kali, dengan pertemuan terakhir pada hari Rabu.
Jeff Bezos dan Kerugian Signifikan
Pecundang terbesar kedua adalah Jeff Bezos, pendiri Amazon. Bezos, yang baru-baru ini berusaha mendekatkan diri dengan Trump, juga merasakan kerugian besar. Kekayaan bersih Bezos turun US$16 miliar pada 3 April 2025, setelah saham Amazon turun 9%. Sebelumnya, pada bulan Februari, Bezos menulis di X bahwa opini tentang tarif dapat “mendistorsi” pasar, dan ini bisa mengubah arah kebijakan pemerintah.
Larry Ellison dan Elon Musk Ikut Merugi
Larry Ellison, pendiri Oracle, juga tidak luput dari dampak buruk kebijakan tarif ini. Kekayaan Ellison berkurang hampir US$10 miliar, seiring saham Oracle turun 6%. Ellison, yang dikenal sebagai pendukung kuat Partai Republik, merupakan salah satu donor utama bagi Trump, bahkan menjadi tuan rumah penggalangan dana untuk Trump pada tahun 2020.
Sementara itu, Elon Musk, orang terkaya di dunia, yang juga memiliki hubungan dekat dengan Trump, mengalami penurunan kekayaan sebesar US$8,7 miliar, setelah saham Tesla merosot lebih dari 5%. Tesla mengalami penurunan penjualan sebesar 13% pada kuartal pertama 2025, yang membuat harga sahamnya tertekan.
Bernard Arnault dan Kerugian di LVMH
Miliarder Prancis Bernard Arnault, yang sempat menjadi orang terkaya di dunia hingga tahun lalu, juga menderita kerugian besar. Kekayaannya turun US$8,6 miliar setelah saham LVMH, konglomerat barang mewah yang dia pimpin, turun hampir 6%. Arnault, yang secara terbuka mendukung Trump, menghadiri pelantikan presiden bersama dua anaknya.
Miliarder Lain yang Terkena Dampak
Selain Bezos, Zuckerberg, Ellison, dan Musk, banyak baron teknologi lainnya seperti Michael Dell, Jensen Huang (Nvidia), serta pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin yang juga mengalami kerugian signifikan.
Sementara itu, ada lima miliarder yang keluar dari jajaran miliarder teratas. Yang paling terpukul adalah Gary Friedman, CEO RH (sebelumnya dikenal sebagai Restoration Hardware), yang kekayaannya anjlok 37% atau sekitar US$435 juta, akibat saham perusahaan furnitur mewah itu turun hingga 40%.
Impor Pakaian Juga Terkena Imbas
Sektor pakaian juga terkena dampak besar dari kebijakan tarif ini. Kenneth dan Yvonne Lo, pendiri Crystal International Group yang berbasis di Hong Kong dan produsen pakaian terbesar dunia, juga merasakan kerugian besar. Kekayaan mereka turun di bawah angka US$1 miliar karena saham perusahaan yang turun hingga 23%.
Trump Tidak Terlalu Terpukul
Lalu, bagaimana dengan Trump sendiri? Meski pasar saham terguncang hebat, posisi kekayaan Trump tidak terlalu terdampak parah. Kekayaan bersih Presiden AS ini hanya turun US$40 juta, menjadi US$4,6 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga saham Trump Media & Technology Group, perusahaan induk dari media sosial Truth Social. Saham Trump Media & Technology Group tercatat turun 3%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan penurunan pasar secara keseluruhan.