
Jakarta, Updatejakarta – Libur Lebaran hampir berakhir, namun bagi sebagian orang, libur panjang ini bisa berujung pada beberapa masalah kesehatan. Tubuh yang lelah setelah aktivitas padat dan perjalanan jauh bisa menurunkan daya tahan tubuh, apalagi bagi anak-anak. Selain itu, pola makan yang tidak teratur dan perubahan cuaca juga bisa menjadi pemicu penyakit.
Ada beberapa penyakit yang perlu diwaspadai setelah libur Lebaran. Berikut adalah lima penyakit umum yang sering muncul pasca-liburan:
1. Diare
Diare adalah salah satu penyakit yang paling sering dialami anak-anak setelah Lebaran. Penyebab utamanya bisa beragam, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan, menghabiskan waktu di lingkungan yang kurang bersih, serta mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri penyebab diare.
Menurut dr. Himawan Aulia Rahman, dokter spesialis anak, diare bisa disebabkan oleh dua faktor:
-
Penyebab langsung, seperti infeksi virus, bakteri, atau parasit.
-
Penyebab tidak langsung, seperti kebersihan individu, makanan, minuman yang dikonsumsi, serta kebersihan lingkungan sekitar.
2. Sakit Perut
Selain diare, sakit perut juga sering dialami setelah liburan, baik yang bersifat akut maupun yang datang secara berulang dalam waktu lama. Sakit perut yang perlu diwaspadai adalah yang berlangsung lebih dari dua jam dan disertai gejala lain seperti perut kembung, mual, atau muntah hijau. Jika gejala ini muncul, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
3. Muntah
Muntah pada anak-anak juga bisa terjadi setelah liburan, terutama setelah makan berlebihan atau karena infeksi. Beberapa kondisi seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), atau gangguan lambung bisa memicu muntah pada anak. Jika muntah terjadi berulang, segera cari pertolongan medis.
4. Konstipasi (Sembelit)
Perjalanan jauh selama mudik, ditambah dengan stres dan pola makan yang tidak teratur, bisa menyebabkan konstipasi atau sembelit pada anak-anak. Orang tua perlu waspada jika anak mengalami kesulitan buang air besar (BAB), BAB kurang dari dua kali seminggu, atau jika feses anak terasa keras dan nyeri saat dikeluarkan. Jangan anggap remeh, karena sembelit yang berlangsung lama bisa mengganggu kesehatan anak.
5. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Setelah berinteraksi dengan banyak orang selama liburan, terutama saat Lebaran, anak-anak berisiko terkena ISPA, seperti batuk, pilek, atau flu. Menurut dr. Himawan, kebiasaan memeluk dan mencium anak tanpa memperhatikan kebersihan bisa mempermudah penyebaran virus. ISPA biasanya juga meningkat saat anak kembali ke sekolah setelah liburan, dan bisa menyebar dengan cepat di lingkungan anak-anak.