
Jepara – Updatejakarta – Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tengah menjajaki peluang kerja sama dengan Spanyol di bidang pemasaran produk mebel dan ukir khas Jepara. Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas pasar mebel Jepara ke berbagai negara di dunia.
Bupati Jepara Witiarso Utomo menjelaskan bahwa Spanyol merupakan salah satu negara Eropa dengan industri furnitur terbesar. “Spanyol memiliki kesamaan dengan industri mebel di Jepara, sehingga kami berharap kerja sama ini dapat membantu memperluas pangsa pasar industri mebel Jepara,” katanya dalam rilis yang diterima di Jepara, Sabtu (15/3).
Sebagai langkah awal, Bupati Witiarso bersama Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar melakukan kunjungan ke Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Spanyol di Jakarta Pusat pada Jumat (14/3). Dalam kunjungan tersebut, mereka bertemu dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco de Asís Aguilera. Turut hadir juga dalam pertemuan ini Herodijaya Effendie, Vice Chairman Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Spain and Portugal Committee, serta jajaran dari Kedubes Spanyol untuk Indonesia.
Witiarso juga mengungkapkan harapannya agar kerja sama ini bisa meluas ke beberapa sektor lainnya, terutama di bidang investasi dan industri mebel.
Harapan untuk “Sister City”
Selain bidang mebel dan ukir, Pemkab Jepara juga mengusulkan kerja sama dalam bentuk Sister City dengan Spanyol. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan sektor ekonomi, pendidikan, budaya, pariwisata, serta pembangunan kapasitas jangka panjang. Witiarso menjelaskan bahwa kedua kota memiliki sejumlah kesamaan, seperti status sebagai pusat industri mebel di masing-masing negara, serta kondisi geografis yang hampir serupa.
Duta Besar Spanyol, Fransisco de Asís Aguilera, menyambut baik ajakan kerja sama tersebut. Menurutnya, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Spanyol telah terjalin dengan baik sejak tahun 1958, dan salah satu aspek penting dari hubungan ini adalah perdagangan.
Jepara dan Valencia, Pusat Industri Mebel
Fransisco menjelaskan bahwa Kota Valencia di Spanyol adalah pusat industri mebel terbesar di negara tersebut, sama seperti Jepara di Indonesia. “Kami berharap dengan masuknya furnitur dari Jepara ke Spanyol, akan memperkaya variasi desain furnitur yang ada, terutama dengan adanya aksen ukir yang menjadi ciri khas Jepara, yang tidak dimiliki oleh produsen negara lain. Hal ini tentu akan menambah nilai seni pada produk kayu tersebut,” ujarnya.
Di Valencia, terdapat juga pameran mebel internasional bertajuk “Feria Hábitat Valencia”, yang menarik pengunjung dari seluruh dunia dengan berbagai produk furnitur, pencahayaan, dan dekorasi. Selain itu, industri furnitur Valencia juga memiliki kekuatan ekspor yang besar, terutama ke negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Latin, dengan mengandalkan teknologi dan desain kreatif untuk bersaing di pasar global.
Promosi Jepara ke Dunia
Dalam kesempatan itu, Herodijaya Effendie dari KADIN menyatakan niatnya untuk mengajak beberapa duta besar yang ada di Indonesia untuk berkunjung ke Jepara. “Harapannya, kunjungan ini dapat mendorong para duta besar untuk mempromosikan Jepara kepada para investor di negaranya, serta membawa produk furnitur dan ukir Jepara ke pasar internasional,” ujar Herodijaya.