
Jakarta, Updatejakarta – PT Pertamina (Persero) dan PT Pindad resmi menjalin sinergi melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bertajuk “Sinergi Inovasi dan Kolaborasi Strategis untuk Ketahanan Energi, Pertumbuhan Nasional, dan Kemandirian Teknologi”. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sektor manufaktur dan meningkatkan produksi migas nasional.
Dukungan untuk Kemajuan Teknologi dan Inovasi
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) RI, Prof. Brian Yuliarto, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk menjadikan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah memperbanyak industri berbasis teknologi tinggi.
“Program kami mengajak industri untuk terlibat dalam riset dan inovasi. Riset dan inovasi adalah fondasi bagi tumbuhnya industri yang lebih maju,” jelas Brian dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa (11/3/2025).
Komitmen BUMN untuk Swasembada Energi
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menekankan bahwa penandatanganan MoU ini adalah komitmen nyata antara BUMN untuk mendukung program Asta Cita dalam swasembada energi, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan industri nasional.
“Sebagai bagian dari arahan Presiden Republik Indonesia, Pertamina dan Pindad memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional, melalui inovasi dan penguatan kapasitas industri dalam negeri,” ujar Simon.
Meningkatkan Efisiensi dan Mengurangi Ketergantungan Impor
Simon menjelaskan bahwa sinergi ini akan berfokus pada ketersediaan energi yang handal, berdaya saing, dan berkelanjutan. Sinergi antara Pertamina dan Pindad sangat penting untuk meningkatkan efisiensi produksi migas nasional, serta mempercepat pengembangan teknologi dalam negeri yang akan mengurangi ketergantungan pada produk dan peralatan impor.
Kerja sama ini juga akan berkontribusi pada pembangunan ekosistem industri yang lebih tangguh, termasuk pengembangan Rig Merah Putih untuk mendukung eksplorasi dan produksi yang lebih efisien. Selain itu, pengembangan peralatan pendukung produksi migas berbasis teknologi dalam negeri akan meningkatkan efisiensi operasional dan pemenuhan standar sertifikasi serta regulasi sektor migas.
Peningkatan Ekonomi Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045
Dengan kolaborasi ini, Pertamina dan Pindad berkomitmen untuk berinovasi, yang nantinya akan berdampak langsung pada sektor energi Indonesia. Peningkatan produksi energi dalam negeri serta inovasi teknologi lokal diprediksi akan menarik lebih banyak investasi, mempercepat ekspansi manufaktur, dan meningkatkan daya saing global.
“Semua ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dan visi Indonesia Emas 2045,” tambah Simon.
Pindad: Meningkatkan TKDN dan Efek Ekonomi
Direktur Utama Pindad, Sigit Puji Santosa, mengungkapkan kebanggaannya atas sinergi inovasi ini. Ia berharap bahwa kolaborasi antara BUMN strategis, termasuk Pertamina, dapat meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sehingga Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
“Saya berharap upaya ini tidak hanya meningkatkan TKDN, tetapi juga dapat menciptakan efek ekonomi dan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian Indonesia,” pungkas Sigit.
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa sinergi ini mencerminkan inisiatif BUMN dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan target Pemerintah.
“Kami berharap melalui sinergi ini, Pertamina dan Pindad akan memperkuat produksi energi, mendorong investasi, serta memperkuat ketahanan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Fadjar.
Penandatanganan MoU
Penandatanganan MoU ini berlangsung di Gedung Graha Pindad, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin (10/3/2025), dan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, dan Direktur Utama Pindad, Sigit Puji Santosa.