
Surabaya – Updatesecaracepat – Persebaya Surabaya mengungkapkan bahwa mereka masih menunggu pembicaraan lebih lanjut dan keputusan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkait rencana pengelolaan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) oleh manajemen klub berjuluk Bajol Ijo tersebut.
“Kami menyambut baik dan sangat positif terhadap rencana ini. Pengelolaan GBT oleh Persebaya tentunya akan memberikan manfaat tidak hanya bagi Pemkot, tetapi juga bagi kami,” ujar Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi, di Surabaya, Rabu.
Candra menjelaskan bahwa pembicaraan mengenai rencana ini masih berada pada tahap awal, karena Pemkot Surabaya berencana untuk membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang nantinya akan bertanggung jawab atas pengelolaan stadion.
“Untuk itu, kami masih menunggu pembahasan lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk mewujudkan rencana ini,” katanya.
Lebih lanjut, Candra mengungkapkan bahwa Persebaya telah beberapa kali menawarkan konsep tata kelola stadion yang lebih baik, dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, merespons positif hal tersebut. Ini menjadi kabar baik bagi Persebaya, karena ada langkah maju yang lebih konkret menuju kesepakatan.
Candra juga melihat peluang besar untuk melibatkan pihak swasta atau sponsor dalam membranding stadion jika pengelolaan GBT akhirnya diserahkan kepada Persebaya.
“Dengan adanya BUMD, pengelolaan stadion akan menjadi lebih fleksibel dan efisien dibandingkan ketika masih berada di bawah Dinas Kepemudaan dan Olahraga,” jelasnya. “Jika rencana ini berjalan, Persebaya akan lebih proaktif berdiskusi dengan pemerintah untuk mewujudkannya.”
Sebelumnya, manajemen Persebaya melakukan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, untuk membahas masa depan klub dan pengelolaan Stadion GBT, yang sering menjadi topik pembicaraan warganet di media sosial.
“Dengan adanya BUMD, kerja sama dalam pengelolaan Stadion Gelora Bung Tomo dan fasilitas milik Pemkot lainnya bersama Persebaya bisa lebih fleksibel, dibandingkan dengan kondisi saat ini yang terikat banyak aturan sesuai perda,” ungkap Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.